Guru-Guru SMA 3 Bantul Belajar Proses Pembuatan Minyak Sereh Sekaligus Belajar Bersahabat Dengan Alam Dengan Memberdayakannya
Dalam upaya untuk mewujudkan kepeduliannya terhadap pemanfaatan alam dan sekaligus untuk penerapan Kurikulum Merdeka, terkait kewirausahaan. Sebelum menularkan ilmunya tentang pembuatan penyulingan minyak sereh, guru-guru mengadakan kunjungan lapangan ke tempat penyulingan pembuatan minyak sereh wangi di dusun Tilaman, Wukirsari Imogiri Bantul Yogyakarta.
“Sebelum mengajari anak tentang teknik pembuatan minyah sereh wangi dengan teknik penyulingan, maka kami terlebih dulu belajar langsung di lapangan,” Yasin Supangat salah satu guru SMA 3 Bantul yang ikut rombongan kunjung lapangan.
Di lapangan, mereka berkunjung dan berguru kepala salah satu petani sereh wangi dan sekaligus yang membuat minyak sereh wangi, Setiyono (60 th). Dari pensiunan salah satu BUMN di Jakarta tahun 2019 ini, para guru menggali banyak informasi dari cara penanaman sereh, perawatan, pemanenan sampai pada penyulingannya.
“Jika perawatan tanaman sereh ini baik, maka usia tanaman sereh bisa mencapai 20 tahun. Dan untuk menghasilkan 1 kg minyak sereh, membutuhkan 1 kuital atau 100 kg daun sereh dengan disuling selama 3-4 jam,” jelas pak Yasin lagi dengan semangat.
Mereka juga baru tahu, bahwa dari minyak sereh ini bisa digunakan menjadi banyak fungsi dalam bidang kesehatan, mulai dari bahan untuk pembuatan lilin aroma terapi, obat nyamuk, obat gosok demam, sabun sampai untuk bahan campuran pembuatan kosmetik.
“Begitu banyak fungsinya dan saya lihat mudah dalam hal menanam, merawat, memanen sampai pada cara menyulingnya, kiranya ini bisa diajarkan untuk anak-anak sebagai bagian dari penerepan kurikulum tentang kewirausahaan dan sekaligus pemberdayaan alam lingkungan,” jelas pak Yasin menutup pembicaraan.
Seni Budaya SMAGA 