Ekspresi Seni Tari

Tubuh Sebagai Media Ekspresi Seni Tari

Semua orang telah menyadari bahwa gerakan itu hadir dari sebuah tubuh manusia. Pada awalnya gerak tubuh manusia untuk menerjemahkan maksud-maksud yang ada dalam hatinya, baik untuk kegiatan motorik (gerakan menghantar tubuh untuk beraktivitas) atau berkomunikasi. Gerak merupakan hal yang dianggap paling tua sebagai alat komunikasi yang dimiliki oleh manusia.

Peran tubuh bukan hanya sebagai sumber gerak, tetapi merupakan alat atau media untuk menyampaikan gagasan. Karena tubuh merupakan sesuatu yang sangat substansial dalam menggarap suatu karya tari atau koreografi tari. Sehingga pada tataran yang paling komplek dalam berlatih adalah untuk memfungsikan tubuh sebagai instrumen yang melahirkan gerak yang berkualitas.

Tubuh yang mampu mewujudkan gerakan tari yang berkualitas semata-mata hasil dari latihan yang keras dan berkesinambungan. Claire Holt mnggambarkan proses latihan dari penari-penari yang tergabung dalam kelompok Martha Graham, menjelaskan bahwa latihan-latihan dasar yang dilakukan oleh Martha Graham adalah sama antara laki-laki  denga perempuan. Penari-penari yang belajar bergerak menuju ruang, baik dengan lambat atau cepat dalam bermacam-macam langkah, ayunan, jinjingan, lompatan, dan menggulung di lantai. Jika latihan-latihan tersebut dilakukan secara berulang-ulang maka, akan menghasilkan sebuah koreografi yang maksimal.

Semua koreografi yang dikembangkan untuk berbagai fungsi selalu disiapkan berdasarkan berdasarkan pola latihan yang intensif, terencana dan terarah. Bagong Kusudiardjo, (2000:19), menyampaikan bahwa penari akan hidup dengan seni tarinya atau akan hidup untuk seni tarinya telah memiiki banyak tantangannya. Oleh karena itu, seorang penari harus banyak berlatih dan tekun melakukan latihan-latihan gerak di dalam mengolah tubuhnya.

Berbagai aktivitas kegiatan manusia dilakukan melalui berbagai macam bentuk, tujuan dan hasil yang ingin dicapai oleh masing-masing manusia yang bersangkutan. Dengan itu manusia membutuhkan penyesuaian terhadap masalah klasik di atas yakni tenaga, ruang, dan waktu.

Gerak merupakan unsur utama dan juga unsur estetika dari tari. Gerakan dari tari berasal dari anggota tubuh. Anggota tubuh yang dapat digunakan untuk menari yaitu anggota tubuh bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah. Anggota tubuh bagian atas terdiri atas kepala, mata dan raut wajah. Ragam gerak dari anggota tubuh bagian tengah yaitu terdiri dari lengan atas, lengan bawah, telapak tangan, jari-jari dan ruas jari.  Sedangkan anggota tubuh bagian bawah terdiri dari Kaki.

Gerak pada dasarnya merupakan fungsionalisasi dari tubuh manusia (anggota gerak bagian kepala, badan, tangan, dan kaki), ruang secara umum (ruang gerak yang terdiri dari level, jarak, atau cakupan gerak), waktu sebagai jeda (berhubungan dengan durasi gerak, perubahan sikap, posisi, dan kedudukan), tenaga untuk menghayati gerak (kualitas gerak berhubungan dengan kuat, lemah, elastis dan kaku dan personifikasi gerakan). Gerak sebagai unsur penting suatu tarian akan selalu berhubungan dengan ruang, waktu, dan tenaga. Reproduksi gerak dimulai dari pengerutan dan peregangan otot, kontraksi otot, dan kapasitas perubahan volume ruang dan perpindahan tempat yang direpresentasikan melalui waktu gerakan dilakukan. Gerakan tubuh manusia dalam wujud gerak sehari-hari, gerak olah raga, gerak bermain, gerak bekerja, gerakan pencak-silat, serta gerak untuk berkesenian. Jenis gerakan seperti tersebut diatas, apabila harus diwujudkan ke dalam bentuk gerak tari pada puncaknya harus distilisasi atau didistorsi.

Tari merupakan relaksasi dan penegangan otot yang secara penghayatan menghasilkan ekspresi gerak untuk berkesenian. Gerakan tari berwujud jenis gerak yang telah distilisasi atau didistorsi. Wujud gerakan yang secara impulsif bersifat lembut dan mengalir, tegas terputus-putus, dan tegang-kendur dan gabungan lemas-kencang, lambat- cepat, patah-patah-mengalir dan sebagainya adalah bentuk distorsi dan stilisasi gerak yang menjadi ciri pembeda gerakan sehari-hari dengan gerakan tari.

Gerakan tubuh manusia secara umum terbagi menjadi tiga wilayah gerak. Menurut Evelyn Pearch gerakan berpusat pada anggota gerak bagian atas (Caput) anggota gerak bagian tengah (Thorax), dan anggota gerak bagian bawah (Ladix/Pedix). Masing-masing anggota gerak dapat bergerak masing-masing serta pada kapasitas lebih variatif dalam bergerak secara koordinatif.

Anggota gerak bagian tengah (thorax) memiliki cakupan karakteristik gerak kurang fleksibel. Hal ini lebih ditujukan sebagai penopang dan pembentuk sikap anggota gerak bagian atas dan bawah. Kedudukan anggota gerak bagian tengah terkesan statis, namun memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan sikap dan kedudukan anggota gerak lainnya.

Anggota gerak bagian bawah terdiri dari pangkal paha hingga ibu jari kaki (Ladix) yang secara masing-masing jangkauannya berbeda sesuai kebutuhan ruang yang dapat dijangkau oleh anggota gerak tubuh. Faktor space meliputi ruang gerak, misalnya level, jarak/rentangan atau tingkatan gerak. Faktor time lebih diproyeksikan pada waktu, misalnyai durasi gerak dan dan faktor dynamics lebih menekankan kualitas atau tekstur gerak, misalnya gerak yang kuat,lemah, elastis, aksentuasi, penekanan (Ann Hutchinson, 1989:2).

Anggota gerak bagian bawah (ladix) memiliki suatu karakteristik gerak yang dinamis dan fleksibel. Dinamisasi dan leksibilitasnya digunakan sebagai alat gerak perpindahan yang lebih banyak, sebagai tumpuan tubuh, dan juga menjadi alat gerak yang potensial terutama bagi manusia yang normal (tidak cacat). Kapabilitas gerak lebih ditujukan sebagai penopang dan pembentuk sikap anggota gerak bagian atas dan tengah. Kedudukan anggota gerak bagian bawah mampu beradaptasi secara sinergis dengan anggota gerak tubuh lainnya, (Rahmida, 2008:22-26)

Banyak peristiwa dalam kehidupan manusia yang dikaitkan dengan tari sebagai manusia berkomunikasi dengan alam dan pencipta-Nya. Selain itu, ada pula tari-tarian yang menjadi sarana permohonan seperti meminta hujan, upacara berburu, upacara pengobatan atau sebagai ungkapan rasa syukur karena panen melimpah. Jadi, apakah yang dimaksud dengan Seni Tari? Apa saja jenis gerak yang menjadi ragam gerak dan motif gerak tari?

Di dalam tari, gerak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :

Gerak Murni

Gerak murni adalah gerak yang tidak mempunyai arti tertentu. Gerak ini dilakukan untuk mendapatkan kesan artistik dalam mendukung gerakan tari. Contoh: gerakan murni, yaitu gerakan melenggang, jalan ditempat, dan memutar lengan. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang dipentingkan faktor keindahan gerak saja. Gerak Murni adalah gerak yang tidak mempunyai arti tertentu, gerak ini hanya mementingkan segi keindahan saja, atau segi artistik.

Gerak Maknawi

Gerak maknawi adalah gerak yang mempunyai arti atau makna tertentu. Contoh gerakan maknawi adalah memanah, berhias, dan menabur bunga. Gerak maknawi juga merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah, yang bermakna dan dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu. Artinya  gerak tersebut memiliki keindahan.

Pada dasarnya garapan tari yang menuntut stilisasi gerak adalah merubah gerak wantah menjadi gerak yang tidak wantah, baik gerak diperhalus maupun dirombak (distorsi) dari yang biasanya. Contoh yang mudah terdapat pada tari Jawa misalnya gerak ulap-ulap. Gerak ulap-ulap sebenarnya merupakan stilisasi dari gerak orang yang melihat benda atau orang lain dari kejauhan sehingga ia terpaksa menggunakan tangan kiri atau kanannya untuk menahan sinar yang mengganggu penglihatan di atas matanya. Gerak tari yang telah distilir dan mengandung arti, dalam dunia tari lazim disebut gesture atau gerak maknawi

Gerak maknawi yang juga disebut gerak gesture, adalah gerak yang bersifat menirukan (imitatif dan mimitif). Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia. Gerak maknawi yang mempunyai arti dan makna, juga mengalami distorsi dan stilasi dari gerakan sebenarnya. Sedangkan kalau yang mengandung arti tidak distilir disebut dengan gerak pantomim. Gerak-gerak pantomim yang dilakukan biasanya menirukan kehidupan manusia.

Sedangkan dalam garapan karya tari gerak-gerak yang dilakukan memiliki unsur keindahan dan artistik. Pada dasarnya gerak yang biasa dilakukan dengan menggerakkan bagian badan manapun, meskipun beberapa tari menitikberatkan gerak pada bagian badan tertentu.

Dalam sebuah tarian, terdapat gerakan yang berasal dari berbagai anggota tubuh, baik itu tangan, kaki maupun kepala.

Di dalam tari tubuh manusia dibagi menjadi tiga, yaitu :

Bagian Atas

Bagian atas meliputi leher, muka, mata dan kepala. Adapun gerak pokok badan bagian atas adalah tolehan (ke kanan, ke kiri atau depan).dan coklekan atau ditekuk ke samping kanan atau ke samping kiri (nyoklek ke kanan, dan nyoklek ke kiri). Gerak pada bagian atas yang terfokus pada kepala di Jawa ada yang disebut jiling (menggerakkan leher ke samping kanan dan kesamping kiri), gedheg (menggerakkan kepala ke kiri atau ke kanan, dan menggerakkannya tidak dengan memalingkan kepala begitu saja, tetapi dengan diputar kurang lebih 360 derajad). Gedheg juga sama dengan pacak gulu atau pacak jangga. Hal tersebut sebenarnya penari telah melakukan pengekspresian gerak yang telah dilakukan sesuai dengan makna tarinya. Ekspresi muka didapat dari bagian kepala, seperti cara mengekspresikan rasa suka, sedih, marah, bersemangat dan lain-lain.

Bagian Tengah

Bagian tengah meliputi badan, lengan atas, lengan bawah, telapak tangan, jari-jari, panggul, pinggang dan pangkal paha. Gerak-gerak yang dilakuan oleh penari pada bagian tengah di Jawa seperti malangkerik (posisi tangan berkacak pinggang, jari nyekithing dan memegang pangkal sampur); menthang (meluruskan tangan kanan dan kiri ke samping); baya mangap (jari tangan rapat dan lurus, ibu jari agak membuka dan maju sedikit); ngrayung (jari tangan lurus dan rapat, ibu jari didepan telapak tangan).

Bagian Bawah

Bagian bawah meliputi tungkai atas, tungkai bawah, telapak kaki dan jari-jari kaki. Kaki merupakan tumpuan untuk menopang segala kekuatan gerak. Dimana kaki bergerak, dari situlah sebuah tarian akan dilakukan. Saat berpindah tempat, berbagai cara bias dilakukan dengan bergeser, berjalan, berlari, melompat, meloncat, berjinjit, nyresek, dan lain-lain.

Contoh dari Gerak Tari dapat dilihat pada video berikut https://www.youtube.com/watch?v=Et3E21JwB_8

2 Comments

Leave a comment